Kami percaya bahwa pertanian presisi adalah solusi masa depan sektor agrikultur dan pangan karena pada tahun 2050 lebih dari 60% populasi dunia akan hidup di kota, sehingga akan meningkatkan potensi kerawanan pangan. Mengubah sistem pangan adalah bagian integral dari pembangunan berkelanjutan untuk kota-kota masa depan, serta menyediakan mekanisme untuk meningkatkan keamanan pangan dan menciptakan pola pangan lestari.

Namun, pertanian saat ini memiliki masalah rumit yang perlu ditangani terlebih dahulu sebelum merencanakan transformasi. Salah satunya adalah masalah keberlanjutan bisnis pertanian itu sendiri. Banyak petani—terutama petani perkotaan—tidak memasukkan elemen bisnis ke dalam rumusnya. Ini mungkin disebabkan karena para petani tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah pebisnis. Akibatnya, kegiatan mereka tidak terstruktur dengan baik, sehingga tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan strategis. Itu sebabnya kami membangun Tania, untuk membantu petani menjalankan bisnis pertanian mereka.

Misi Tania

Tania adalah perangkat lunak yang dirancang dan dibangun untuk petani dan pengembang perangkat lunak yang tertarik pada pertanian presisi. Kami fokus pada teknologi yang mudah diakses, fleksibel, aman, dan mudah digunakan yang berfungsi dalam pengaturan apa pun yang mampu dilakukan petani—sehingga mereka dapat fokus pada kegiatan operasional bisnis pertaniannya. Tania juga memiliki konektivitas ke perangkat Internet of Things (IoT)—seperti sensor dan aktuator—untuk membantu para petani mendapatkan kontrol lebih besar dalam memantau pertanian mereka dari mana pun mereka berada, kapan pun mereka membutuhkannya.

Kami ingin membuat teknik pertanian yang cerdas dan presisi terjangkau bagi petani dan pekebun di seluruh dunia sehingga mereka dapat mengembangkan bisnis mereka dan menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien.

Kami percaya kami dapat mendemokratisasi akses ke pertanian presisi ke petani di seluruh dunia dengan memanfaatkan kekuatan dan kebebasan perangkat lunak sumber terbuka. Komunitas kami yang inklusif dan terus berkembang berkontribusi dan berkolaborasi dalam proyek ini, didorong oleh semangat untuk membantu kita semua mencapai tujuan.

Kisah Kami

Asep Bagja & Retno Ika; inisiator Jurnal Petani Tania

Tania mulai dikembangkan di tahun 2016 ketika kami—Retno Ika dan Asep Bagja—frustrasi pada sistem manajemen pertanian yang ada di pasaran. Mereka terlalu besar, terlalu rumit atau terlalu mahal dan masih tidak sesuai dengan kebutuhan kami: perangkat lunak ramping yang mampu terhubung ke berbagai sensor dan aktuator yang dipasang di kebun sayur kecil kami, dan dapat tetap dipantau dan dikelola saat kami sedang bepergian.

Nama dari Tania sendiri berasal dari kata-kata dalam Bahasa Indonesia petani Indonesia. Di Hungaria, Tania (Tanya tepatnya) berarti farm atau pertanian. Dan deskripsi sistem manajemen pertanian juga terdengar seperti sangat rumit. Jadi kami memutuskan untuk menyebut perangkat lunak ini sebagai jurnal petani, dimana petani bisa mencatat, menyimpan, mengakses dan menganalisa informasi penting terkait lahan pertanian mereka.

Kami membangun versi pertama Tania menggunakan bahasa pemrograman PHP. Tetapi bahasa ini tidak mampu menangani konektivitas ke perangkat IoT. Saat ini, Tania menggunakan Golang dan VueJS, dengan lisensi di bawah Apache 2.0.

Kami ingin membuka lebih banyak kesempatan bagi semua orang untuk bertani secara presisi dan memanfaatkan praktik pertanian ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan pangan populasi yang terus bertambah.